Ini adalah kisah dan cerita saya yang sangat menyeramkan alias cerita hantu. Tahukah Anda Film bergenre horor The Ring? tahukah pula Anda bahwa film
itu diangkat berdasarkan sebuah kisah nyata? Ya… The Ring yang mengisahkan arwah penasaran Sadako yang kerap kali menampakkan dirinya keluar dari sebuah sumur tua, ternyata benar-benar terjadi pada pertengahan tahun 1988….
Berikut saya mendapat posting dari kawan saya yang saat ini sedang
menyelesaikan pendidikannya di Jepang…
Pada tahun 1987 memang telah ditemukan mayat seorang gadis muda belasan tahun di dalam sumur tua di tengah pemukiman penduduk di desa Teitan. Pihak berwajib setempat tak pernah menemukan sebab kematian gadis tersebut, yang dapat diketahui hanya bahwa gadis tersebut tinggal bersama neneknya di pinggiran desa Teitan.
Sang nenek yang mengetahui cucu satu-satunya telah tewas hanya mampu memberi keterangan bahwa sang cucu memang telah menghilang dari rumah sejak dua hari sebelumnya. Tak ada keterangan lain mengenai kematian gadis tersebut. Akhirnya, pihak berwajib setempat menutup kasus tersebut karena setelah dilacak selama lima bulan tidak ditemukan sedikitpun titik terang.
Pada pertengahan tahun 1988, muncullah berita yang menggegerkan kampung Teitan. Beberapa orang kerap melihat penempakan arwah Sadako yang tengah berdiri terdiam di pinggir sumur tua tempat mayatnya ditemukan…..kejadian itu lantas membuat kampung Teitan menjadi mencekam. Tiap senja beranjakgelap…..warga kampung Teitan langsung menutup pintu rumah mereka rapat-rapat.
Para pekerja yang biasa pulang hingga tengah malam, kini memilih pulang lebih awal. Penampakan arwah Sadako biasamya muncul setelah lonceng di kuil kampung tersebut berbunyi dua kali yang menandakan telah
tengah malam….
Nah…yang seru…adalah cerita dari kawan saya yang di posting lewat
email dua hari lalu…
Kawan saya mendengar kisah ini dari pak Watanabe, ayah temannya.
Tahun 1988, Pak Watanabe yang saat itu baru mulai bekerja pada sebuah
perusahaan jasa, pulang larut malam. Pak Watanabe pulang bersama tiga
orang temannya, berikut kisah yang dituturkan Pak Watanabe :
Saat itu kukira sudah hampir pukul satu dini hari….aku bersama dua
orang temanku pulang berjalan kaki karena tak ada lagi kandaraan pengangkut penumpang. Aku agak mabuk malam itu karena habis minum-minum dengan kedua temanku sepulang menjamu klien kami. Kami melewati kampung Teitan…..tempat dimana sering terlihat penampakan arwah Sadako.
Kami sama sekali lupa bahwa pada pertengahan tahun itu sedang
gempar-gemparnya pembicaraan orang-orang mengenai penampakan arwah
Sadako.
Ketika tiba saatnya langkah kami menyusuri tengah kampung…..tampaklah
oleh kami sumur tua yang kerap dibicarakan orang karena arwah penasaran
gadis muda tersebut. Kami seketika terkesiap manakala langkah kami semakin
mendekati sumur tersebut.
Saat itu lonceng di kuil kampung berdentang…..hal yang biasa
menandakan kemunculan arwah penasaran Sadako. Langkah kami terasa makin berat, dicekam ketakutan yang amat sangat….Tiba-tiba…..
Kami mendengar suara air beriak dari dalam sumur….
Kami membeku seketika….tak sanggup meneruskan langkah…..
Sekonyong-konyong….kami melihat kemunculan sebentuk kepala dengan
rambut panjang hitam dari dalam sumur……..semakin lama semakin beranjak
naik….aku menahan nafas demi melihat pemandangan itu….
Kedua temanku menggigil ketakutan……kemudian tampaklah oleh kami seutuhnya wujud arwah tersebut…..Seorang gadis dengan wajah amat pucat….berambut hitam panjang dengan diselubungi kain putih berlumuran merah darah…….darah yang banyak…..darah yang nampaknya masih segar seperti baru saja melumuri kain putih itu….
Gadis itu dengan wajah pucatnya memandang kearah
kami…..Tuhan…rasanya lebih baik bumi langsung menelan kami saja saat itu….
Aku membeku….kurasakan seluruh bagian tubuhku membatu tak dapat
kugerakkan…..kedua temanku juga dalam kondisi yang sama…..lebih
parah temanku Nobuki, dia mengidap asma…..nafasnya tersengal-sengal karena rasa takut yang mencekam…..
Aku tak ingat berapa lama arwah gadis itu berdiri menampakkan
dirinya….yang pasti kurasakan saat itu waktu seperti berhenti……
Lalu kemudian…..gadis itu melayang……beberapa saat melihat kearah
kami……dengan wajah pucat pasi tanpa sedikitpun ekspresi….lalu
gadis itu kembali memasuki sumur tua…..
Aku masih mematung….kedua temanku masih pias karena kejadian
tersebut…..namun….kami mendengar suara air di sumur tua beriak
kencang…seolah ada gelombang di dalamnya…..
Belum hilang rasa takut luar biasa kami…..tiba-tiba…..
Arwah itu muncul kembali…….!!!
Dengan menampakkan wajah yang lebih pucat dari sebelumnya……arwah
tersebut kembali muncul…….rambutnya hitam panjang…..tubuhnya
berselubung kain putih…..namun…..kain putih itu tak lagi berlumuran
darah….darah segar seperti pada penampakkan yang pertama……
Kain yang menyelubungi tubuh arwah itu kini putih bersih……namun
semakin menampakkan wajah pucatnya……
Lalu….arwah tersebut melayang……
Menuju kearah kami……..
Rasanya lama sekali…….namun semakin pasti arwah itu menuju kearah
kami…..
Kedua temanku beringsut kebelakang tubuhku….. Nobuki semakin
menderita
karena asma yang semakin menyiksanya……
Perlahan….arwah tersebut mendekati kami…..hawa dingin yang luar
biasa menyergap…..menggigit kulitku….menusuk hingga ke tulang-tulangku…
Arwah gadis itu melayang-layang diatas kami……tak dapat kulukiskan
mencekam suasana saat itu…..yang ada di pikiranku bahwa ia akan
memakan kami…..atau mencekik leher kami…..atau menarik kami ke dalam sumur tua bersamanya…..dia masih melayang di atas kami……
Tiba-tiba…..
Dia mengahampiriku….!!!! perlahan turun menuju kearahku……
Tuhan…..selamatkan aku…..
Dia benar-benar dihadapanku….benar-benar di depan wajahku….!!!
Dengan tatapan kosong dan wajah dinginnya…. dia menghembuskan hawa
yang luar biasa dingin…..tubuhku membeku…..tak sanggup bergerak…tak
sanggup bersuara…bahkan nyaris tak sanggup bernafas…..
Lalu….dengan suara yang nyaris membuat jantungku lepas…..dia
menggumamkan bibirnya….dan aku sempat mendengar kata-kata yang keluar dari kerongkongannya yang tampak kering itu…..aku dengar dia
mengucap……
Rinso Memang Hebat Yaakkkk….!!!!!!!!
Lihat neh bajuku yang tadi kotor jadi putih bersih lagi…..!!!!
Hehehehehe…!!!!!!
Seriusss amat sich bacanya….!!!!!!!!
Hahahahahaa
--- Cerita hantu kocak ini hanya di www.istanamisteri.blogspot.com ---
Jumat, 02 Juli 2010
Selasa, 29 Juni 2010
Penumpang Wanita Misterius Tengah Malam
Sekitar tahun 1998 pasca kerusuhan. Saat itu saya sedang dalam perjalanan pulang dari kampus yang terletak di kawasan Jakarta Pusat sedangkan rumah saya berada di Sawangan, Depok.
Waktu itu, pikiran saya memang sedang kosong karena siangnya bekerja cukup lelah di sebuah showroom mobil kemudian malamnya harus kuliah. Apalagi setelah jam kuliah berakhir, saya dan teman-teman masih kongkow-kongkow di rumah teman yang kebetulan tidak jauh letaknya dari kampus.
Biasanya saya pulang naik kereta terakhir dari stasiun Cikini, tapi pada hari kamis itu saya terpaksa membawa mobil karena siangnya saya ada meeting dengan customer. Saat itu, jam menunjukkan pukul 23.30 ketika saya pamit pulang dengan diiringi cemoohan dari teman-teman yang lain.
"Bences aja pulang pagi," begitu kata mereka. "Sori man gue capek banget, pengen istirahat nih." "Iye deh, ati-ati udah malem ntar ada yang numpang" canda temanku yang punya rumah."Biarin, apalagi kalo cewek gue ajak tidur sekalian," jawabku sekenanya yang disambut tawa teman-teman yang lain akhirnya dengan menguap beberapa kali aku jalankan mobilku menuju Depok.
Jam sudah menunjukkan pukul 00.30 pada saat saya melewati jalan yang kanan kirinya masih banyak pohon rimbun dan tanah lapang yang luas. Hanya kurang sekitar 2 km lagi saya sampai di rumah. Tiba-tiba saya merasakan bulu kuduk merinding dari ujung kepala sampai ujung kaki dan udara dalam mobilku sontak menjadi lebih dingin.
Spontan saya meraih tombol AC untuk mengurangi dingin. Pas saat itulah saya melihat sesosok wanita berambut panjang berumur sekitar 25 tahunan dengan baju terusan putih compang-camping dipenuhi bercak darah duduk di jok sebelah saya. Saya langsung istighfar dan membaca ayat-ayat Al Quran yang saya bisa, tapi sosok itu tetap berada di sana.
Kemuddian ketika saya mengintip ke spion dalam, saya juga melihat ada 3 banyangan hitam laki-laki duduk di jok belakang dan saya merasakan saat itu juga mobil saya bertambah berat lajunya. "Maafkan kalau saya mengganggu Anda sekalian dan sekarang saya minta anda semua turun dari mobil saya" kataku dalam hati sambil tetap berdoa.
Kemuidan satu persatu bayangan itu turun tinggal sosok wanita yang di sebelahku saja yang masih betah menemani sampai rumah. Kemudian mobil langsung saya masukkan ke garasi dan mesin langsung saya matikan tapi saya tidak langsung turun. Dengan mengumpulkan keberanian, saya hanya berucap dalam hati semoga mahluk ini cepat pergi.
Tak lama kemudian dengan diiringi senyum dari wajah yang pucat dan penuh bercak darah, mahluk itu menghilang, hanya meninggalkan asap putih yang keluar melalui jendela mobil. Saya tak henti-hentinya berucap syukur kepada Allah Swt karena dijauhkan dari godaan mahluk halus..
-- Cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Waktu itu, pikiran saya memang sedang kosong karena siangnya bekerja cukup lelah di sebuah showroom mobil kemudian malamnya harus kuliah. Apalagi setelah jam kuliah berakhir, saya dan teman-teman masih kongkow-kongkow di rumah teman yang kebetulan tidak jauh letaknya dari kampus.
Biasanya saya pulang naik kereta terakhir dari stasiun Cikini, tapi pada hari kamis itu saya terpaksa membawa mobil karena siangnya saya ada meeting dengan customer. Saat itu, jam menunjukkan pukul 23.30 ketika saya pamit pulang dengan diiringi cemoohan dari teman-teman yang lain.
"Bences aja pulang pagi," begitu kata mereka. "Sori man gue capek banget, pengen istirahat nih." "Iye deh, ati-ati udah malem ntar ada yang numpang" canda temanku yang punya rumah."Biarin, apalagi kalo cewek gue ajak tidur sekalian," jawabku sekenanya yang disambut tawa teman-teman yang lain akhirnya dengan menguap beberapa kali aku jalankan mobilku menuju Depok.
Jam sudah menunjukkan pukul 00.30 pada saat saya melewati jalan yang kanan kirinya masih banyak pohon rimbun dan tanah lapang yang luas. Hanya kurang sekitar 2 km lagi saya sampai di rumah. Tiba-tiba saya merasakan bulu kuduk merinding dari ujung kepala sampai ujung kaki dan udara dalam mobilku sontak menjadi lebih dingin.
Spontan saya meraih tombol AC untuk mengurangi dingin. Pas saat itulah saya melihat sesosok wanita berambut panjang berumur sekitar 25 tahunan dengan baju terusan putih compang-camping dipenuhi bercak darah duduk di jok sebelah saya. Saya langsung istighfar dan membaca ayat-ayat Al Quran yang saya bisa, tapi sosok itu tetap berada di sana.
Kemuddian ketika saya mengintip ke spion dalam, saya juga melihat ada 3 banyangan hitam laki-laki duduk di jok belakang dan saya merasakan saat itu juga mobil saya bertambah berat lajunya. "Maafkan kalau saya mengganggu Anda sekalian dan sekarang saya minta anda semua turun dari mobil saya" kataku dalam hati sambil tetap berdoa.
Kemuidan satu persatu bayangan itu turun tinggal sosok wanita yang di sebelahku saja yang masih betah menemani sampai rumah. Kemudian mobil langsung saya masukkan ke garasi dan mesin langsung saya matikan tapi saya tidak langsung turun. Dengan mengumpulkan keberanian, saya hanya berucap dalam hati semoga mahluk ini cepat pergi.
Tak lama kemudian dengan diiringi senyum dari wajah yang pucat dan penuh bercak darah, mahluk itu menghilang, hanya meninggalkan asap putih yang keluar melalui jendela mobil. Saya tak henti-hentinya berucap syukur kepada Allah Swt karena dijauhkan dari godaan mahluk halus..
-- Cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Penampakan Di Perkemahan
Kejadian ini yg ngalamin tetangga gue arif…
Saat itu dia lagi ikut acara perkemahan yg diadain sama sekolahnya di salah satu bumi perkemahan yang lokasinya di Kabupaten Semarang.
Singkatnya, malam terakhir dr 2 hari yg di jadwalkan, di gelar acara jerit malam. Setiap regu terdiri dr 3 orang yg nantinya mereka akan di suruh utk berjalan melewati rute yg telah di tentukan oleh para pembina, di remangnya suasana malam tanpa di dampingi oleh pembina dan akan melewati pos2 penjagaan utk memenuhi persyaratan yg telah di tentukan. Semua regu bersiap satu persatu utk melakukan rutinitas tsb.
Hingga tiba giliran regu si arif. Dgn di dampingi ke2 temennya, dia mulai melangkah melewati rute yg telah di tentukan. Ketika sampe di pos pertama, masing2 dr mereka di minta utk membubuhkan tanda tangan diatas tempat yg telah di tentukan. Ternyata tempat yg di maksud adalah sebuah pocong jadi-jadian yg sedang tertidur di atas sebuah makam jadi2an pula.
Nah, ketika masuk ke pos inilah, mereka pada ketakutan krn hrs membubuhkan tanda tangan di atas tubuh tu pocong. Bahkan saking ketakutannya, sampe2 salah satu temen si arif [sebut aja si D] minta agar di wakilkan utk tanda tangan. Tiba2 ada suara bilang, ga boleh di wakilkan. Hrs tanda tangan sendiri. Mendengar ini, si D yg takut tadi malah smkn gemetaran. Stlh berhasil membubuhkan tanda tangan, mereka spontan lari meninggalkan tuh pos.
Kurang lebih 20 meter dr pos, mereka berhenti dgn nafas tersengal2. Ternyata apa yg mereka alami belum selesai. Di antara pepohonan, mereka melihat lagi sebuah pocong yg sedang berdiri membelakangi mereka. Krn ga mau di kerjain dua kali, si arif yg terkenal iseng ini sgr mengambil batu dan tanpa berpikir panjang langsung melempar batu ke arah si pocong.
Lho, itu melesat apa tembus ya? tanya arif pada kedua temennya. Krn msh ga yakin, di ambilnya batu sekali lagi dan di lemparnya ke arah si pocong. Weks!! kaget mereka. Ternyata tembus!! belum sempet berpikiran yg lain, eh si pocong ini malah nengok ke arah mereka sambil nyengir memperlihatkan wajah dan giginya yg indah.
Tanpa di komando, mereka lari lagi utk yg kedua kalinya tanpa berhenti sampe di pos kedua. Sblm sampe di pos kedua, si D yg penakut ini merasa ingin buang air kecil.
Stlh ketemu kamar mandi, mereka rame2 menuju ke sana. Krn penakut, si D ini minta di temenin sampe masuk ke dalam. Krn arif dan temennya yg satu ga mau, akhirnya mereka sepakat utk si D kencing dgn posisi pintu terbuka. Tapi sblm masuk kekamar mandi, si D yg penakut ini mendengar ada suara org menangis.
Krn kurang yakin dgn pendengarannya, dia nanya ke si arif dan temen satunya. Eh, kalian denger ga? tanyanya. Iya, gue denger, jawab si arif. Begitu juga gue, jawab temen satunya. Akhirnya mereka bertiga mencoba mencari asal suara.
Ternyata suara berasal dr kamar mandi sebelah. Ketika pintu di buka, terlihat seorang wanita sedang jongkok sambil menangis. Mbak, ada apa kok nangis, bisa di bantu mbak? tanya si arif kepada wanita tsb mewakili temen2nya.
Wanita ini kmdn diem dan langsung berdiri. Belum sempet menanyakan pertanyaan selanjutnya, wanita ini langsung balik badan. Gila!!! ketika balik badan inilah, mereka melihat wajah si wanita yg sdh hancur dgn di penuhi darah dan belatung yg bergelantungan di wajah serta sebagian dadanya yg rusak bersimbah darah.
Tangisan yg tadi terdengar berubah menjadi tawa panjang yg menyeramkan. Mereka hanya bisa ternganga mematung menyaksikan pemandangan itu. Bahkan si D sampe terkencing2 di celana, hingga hampir jatuh pingsan. Dgn berbekal kesadaran yg ada, mereka berdua berlari dgn menyeret si D meninggalkan tempat itu………
-- Cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Saat itu dia lagi ikut acara perkemahan yg diadain sama sekolahnya di salah satu bumi perkemahan yang lokasinya di Kabupaten Semarang.
Singkatnya, malam terakhir dr 2 hari yg di jadwalkan, di gelar acara jerit malam. Setiap regu terdiri dr 3 orang yg nantinya mereka akan di suruh utk berjalan melewati rute yg telah di tentukan oleh para pembina, di remangnya suasana malam tanpa di dampingi oleh pembina dan akan melewati pos2 penjagaan utk memenuhi persyaratan yg telah di tentukan. Semua regu bersiap satu persatu utk melakukan rutinitas tsb.
Hingga tiba giliran regu si arif. Dgn di dampingi ke2 temennya, dia mulai melangkah melewati rute yg telah di tentukan. Ketika sampe di pos pertama, masing2 dr mereka di minta utk membubuhkan tanda tangan diatas tempat yg telah di tentukan. Ternyata tempat yg di maksud adalah sebuah pocong jadi-jadian yg sedang tertidur di atas sebuah makam jadi2an pula.
Nah, ketika masuk ke pos inilah, mereka pada ketakutan krn hrs membubuhkan tanda tangan di atas tubuh tu pocong. Bahkan saking ketakutannya, sampe2 salah satu temen si arif [sebut aja si D] minta agar di wakilkan utk tanda tangan. Tiba2 ada suara bilang, ga boleh di wakilkan. Hrs tanda tangan sendiri. Mendengar ini, si D yg takut tadi malah smkn gemetaran. Stlh berhasil membubuhkan tanda tangan, mereka spontan lari meninggalkan tuh pos.
Kurang lebih 20 meter dr pos, mereka berhenti dgn nafas tersengal2. Ternyata apa yg mereka alami belum selesai. Di antara pepohonan, mereka melihat lagi sebuah pocong yg sedang berdiri membelakangi mereka. Krn ga mau di kerjain dua kali, si arif yg terkenal iseng ini sgr mengambil batu dan tanpa berpikir panjang langsung melempar batu ke arah si pocong.
Lho, itu melesat apa tembus ya? tanya arif pada kedua temennya. Krn msh ga yakin, di ambilnya batu sekali lagi dan di lemparnya ke arah si pocong. Weks!! kaget mereka. Ternyata tembus!! belum sempet berpikiran yg lain, eh si pocong ini malah nengok ke arah mereka sambil nyengir memperlihatkan wajah dan giginya yg indah.
Tanpa di komando, mereka lari lagi utk yg kedua kalinya tanpa berhenti sampe di pos kedua. Sblm sampe di pos kedua, si D yg penakut ini merasa ingin buang air kecil.
Stlh ketemu kamar mandi, mereka rame2 menuju ke sana. Krn penakut, si D ini minta di temenin sampe masuk ke dalam. Krn arif dan temennya yg satu ga mau, akhirnya mereka sepakat utk si D kencing dgn posisi pintu terbuka. Tapi sblm masuk kekamar mandi, si D yg penakut ini mendengar ada suara org menangis.
Krn kurang yakin dgn pendengarannya, dia nanya ke si arif dan temen satunya. Eh, kalian denger ga? tanyanya. Iya, gue denger, jawab si arif. Begitu juga gue, jawab temen satunya. Akhirnya mereka bertiga mencoba mencari asal suara.
Ternyata suara berasal dr kamar mandi sebelah. Ketika pintu di buka, terlihat seorang wanita sedang jongkok sambil menangis. Mbak, ada apa kok nangis, bisa di bantu mbak? tanya si arif kepada wanita tsb mewakili temen2nya.
Wanita ini kmdn diem dan langsung berdiri. Belum sempet menanyakan pertanyaan selanjutnya, wanita ini langsung balik badan. Gila!!! ketika balik badan inilah, mereka melihat wajah si wanita yg sdh hancur dgn di penuhi darah dan belatung yg bergelantungan di wajah serta sebagian dadanya yg rusak bersimbah darah.
Tangisan yg tadi terdengar berubah menjadi tawa panjang yg menyeramkan. Mereka hanya bisa ternganga mematung menyaksikan pemandangan itu. Bahkan si D sampe terkencing2 di celana, hingga hampir jatuh pingsan. Dgn berbekal kesadaran yg ada, mereka berdua berlari dgn menyeret si D meninggalkan tempat itu………
-- Cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Pocong di dalam TV
Waktu libur kuliah, gue pergi ke Balikpapan, Kalimantan Timur, tempat ortu gue tugas. Selama disana, gue nggak pernah mendapatkan "kejanggalan-kejanggalan" yg aneh.
Namun suatu ketika terjadilah sesuatu yang tak terbayangkan. Berawal saat gue pengen nonton Liga Italia, yang biasa ditayangin RCTI jam 02.30 WIB dini hr.Waktu itu pertandingan yang ditayangin dari Derby, Milan. Seperti biasanya gue selalu nonton apabila tim kesayangan gue yang Internazionale lagi tanding.
Jam saat itu masih menunjukkan jam 01.00 WITA (-/+ 12.00 WIB), emang masih 2 jam lagi mulai Liga Itali-nya, gue pengennya sih tidur dulu, nanti baru bangun kalo udah jam maennya, tapi gue belon ngantuk. Jadi gue hanya baring2 di depan TV aja. TV gue biarkan dlm keadaan mati/OFF. Di dekat TV ada meja makan, tepatnya meja makan tsb menghadap ke layar TV. Nah dengan demikian, apabila TV dlm keadaan "OFF", bayangan meja makan kelihatan di layar yg hitam tsb.
Semua anggota keluarga gue udah pada tidur, tinggal gue sendirian di ruang tamu. Saat itu gue yakin 100% dlm keadaan sadar dan gue yakin gue ngga mimpi. Tiba-tiba dilayar TV yg hitam tsb muncul bayangan/sosok "Pocong" yg senyum sambil melambai-lambaikan tangan kanannya. Serasa "dia" memanggil gue: sini...sini.. yang berdiri didepan meja mkn, yg berarti "dia" tepat berada di belakang gue (Gue melihatnya melalui layar TV yg hitam yg berfungsi kayak cermin-lah kasarnya). Kontan aja gue cabut ke kamar nyokap tanpa memikirkan lagi Liga Itali yg akan gue tonton. Nyokap gue terkejut sambil nanya ke gue, "Don, kenapa... ada apa....? Gue hanya bisa diam malam itu. Kejadian itu br gue ceritain keesokkan harinya pada nyokap.Kata nyokap itu hanya ilusi aja gara2 kecapekan, tapi gue membantah krn "malam" itu bener2 gue alami. -- cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Namun suatu ketika terjadilah sesuatu yang tak terbayangkan. Berawal saat gue pengen nonton Liga Italia, yang biasa ditayangin RCTI jam 02.30 WIB dini hr.Waktu itu pertandingan yang ditayangin dari Derby, Milan. Seperti biasanya gue selalu nonton apabila tim kesayangan gue yang Internazionale lagi tanding.
Jam saat itu masih menunjukkan jam 01.00 WITA (-/+ 12.00 WIB), emang masih 2 jam lagi mulai Liga Itali-nya, gue pengennya sih tidur dulu, nanti baru bangun kalo udah jam maennya, tapi gue belon ngantuk. Jadi gue hanya baring2 di depan TV aja. TV gue biarkan dlm keadaan mati/OFF. Di dekat TV ada meja makan, tepatnya meja makan tsb menghadap ke layar TV. Nah dengan demikian, apabila TV dlm keadaan "OFF", bayangan meja makan kelihatan di layar yg hitam tsb.
Semua anggota keluarga gue udah pada tidur, tinggal gue sendirian di ruang tamu. Saat itu gue yakin 100% dlm keadaan sadar dan gue yakin gue ngga mimpi. Tiba-tiba dilayar TV yg hitam tsb muncul bayangan/sosok "Pocong" yg senyum sambil melambai-lambaikan tangan kanannya. Serasa "dia" memanggil gue: sini...sini.. yang berdiri didepan meja mkn, yg berarti "dia" tepat berada di belakang gue (Gue melihatnya melalui layar TV yg hitam yg berfungsi kayak cermin-lah kasarnya). Kontan aja gue cabut ke kamar nyokap tanpa memikirkan lagi Liga Itali yg akan gue tonton. Nyokap gue terkejut sambil nanya ke gue, "Don, kenapa... ada apa....? Gue hanya bisa diam malam itu. Kejadian itu br gue ceritain keesokkan harinya pada nyokap.Kata nyokap itu hanya ilusi aja gara2 kecapekan, tapi gue membantah krn "malam" itu bener2 gue alami. -- cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Berhati-hatilah terhadap wanita cantik
Berhati-hatilah terhadap wanita cantik yang belum Anda kenal di tengah malam. Bisa-bisa yang Anda temui adalah hantu.
Semenjak perceraian dikabulkan dengan lancarYanto (32) dapat berpisah dengan istrinya yang gila kemewahan dan hura-hura. Yanto sebagai karyawan berkerja siang hingga malam meras keringat dan banting tulang, namun, istrinya yang tercinta malah menghabiskan uangnya untuk berjudi dan berfoya-foya. Bahkan uang yang untuk keperluan sehari-hari dihabiskan di meja judi. Saat Yanto memergokinya ia sedang asyik berkumpul dengan teman-temannya bermain judi di salah satu rumah temannya.
Tak heran emosi Yanto naik ke ubun-ubun. Tak perduli ada teman-teman istrinya disana Yanto langsung mengusir orang-orang yang sedang berjudi. Dan mengultimatum jika masih suka berjudi, maka lebih baik cerai saja. Istrinya pun sadar dan meminta maaf. Serta mengumbar janji tidak akan mengulangi lagi.
Judi, namanya juga setan judi, suatu hari ketika Yanto ke luar kota untuk urusan kantornya selama tiga hari. Diam-diam istrinya berjudi lagi. Setelah pulang melihat istrinya hanya diam membisu. Yanto mendapat informasi dari penbantu bahwa istrinya berjudi lagi. Dan ternyata seluruh uang tunai dan perhiasan amblas di meja judi. Akhirnya hilanglah kesabaran Yanto, Hingga kejadiaan ini tak dapat dimaafkan lagi. Maka Yanto menceraikan istrinya.
Namun, kini Yanto kesepian menyandang duda, tiap malam hanya nonton TV sambil merokok. Pada suatu malam, duda baru ini, merasa jenuh harus sendirian dirumah saja, maka ia memilih jalan-jalan ke luar rumah menikmati suasana malam yang dingin. Yanto berjalan-jalan menyusuri perumahan yang sepi. Penghuninya rata-rata telah berminpi. Berjalan-jalan sambil meroko tanpa suatu tujuan, secara tidak sengaja Yanto melewati sebuah kuburan. Setelah beberapa langkah Yanto pun
melintas sebuah rumah kosong, tampak dari luar rumah tersebut memang sangat mewah, namun di dalamnya tanpa lampu penerangan. Tiba-tiba bulu kuduknya merinding, Yanto sempat berhenti memperhatikan rumah itu dan bertanya pada diri sendiri, "rumah siapa sih...rumah semewah ini kenapa tidak ada penghuninya?" Kemudian Yanto hendak melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba ada suara sempat membuat Yanto sangat terkejut, yaitu suara perempuan memanggilnya, suara yang lembut namun seperti bergema. Yanto merasa mengenal suara itu, sepertinya rekan kerjanya. Setelah menoleh kearah suara tersebut dan melihat seorang wanita yang cantik memanggil sambil melambaikan tangan dan mengajak mesuk ke rumahnya.
Yanto merasa aneh dan berkata dalam pikiran, "aneh, baru saja aku melihat rumah ini gelap gulita, tak ada penghuninya, kenapa tiba-tiba jadi terang benderang dan semaking jelas kemewahan".
Tanpa pikir panjang lebar lagi, karena melihat wanita tersebut sangat cantik, Yanto langsung menerima ajakannya, apalagi telah hampir tiga bulan tidak menyentuh wanita, siapa tahu dapat jatah gratis. Maka Yonto mengekor ke belakangnya hingga masuk ke kamar tidurnya yang tampak rapi.
Dengan gerakan lembut sang bidadari menarik Yanto ke ranjang. Dan dengan liar dia mencium seluruh tubuhnya, mulai dari bibir atas, kemudian bibir bawah, belakang telinga, leher, dada, betis, kaki hingga kemaluan, Yanto tercium aroma bunga melati sangat menyengat dihidung, namun, dia nggak perdulikan, yang penting dapat menikmati tubuh wanita yang seksi ini sepuas-puasnya.
Sementara sedang asyik-asyiknya bercinta menikmati puncak berhubungan seks. Tiba-tiba terdengar suara ayam berkokok, membuat Yanto terkejut hingga sadar, dan membuka matanya, dan.....ya Tuhan.... ternyata dia sedang berada ditengah-tengah kuburan, wanita yang bercinta dengannya berubah menjadi gedebog pisang, langsung saja Yanto menyambar pakaian yang berserakan bergesa-gesa meniggalkan tempat tersebut. Sejak kejadian itu Yanto menjadi terauma jika bertemu wanita cantik di malam hari.
-- cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Semenjak perceraian dikabulkan dengan lancarYanto (32) dapat berpisah dengan istrinya yang gila kemewahan dan hura-hura. Yanto sebagai karyawan berkerja siang hingga malam meras keringat dan banting tulang, namun, istrinya yang tercinta malah menghabiskan uangnya untuk berjudi dan berfoya-foya. Bahkan uang yang untuk keperluan sehari-hari dihabiskan di meja judi. Saat Yanto memergokinya ia sedang asyik berkumpul dengan teman-temannya bermain judi di salah satu rumah temannya.
Tak heran emosi Yanto naik ke ubun-ubun. Tak perduli ada teman-teman istrinya disana Yanto langsung mengusir orang-orang yang sedang berjudi. Dan mengultimatum jika masih suka berjudi, maka lebih baik cerai saja. Istrinya pun sadar dan meminta maaf. Serta mengumbar janji tidak akan mengulangi lagi.
Judi, namanya juga setan judi, suatu hari ketika Yanto ke luar kota untuk urusan kantornya selama tiga hari. Diam-diam istrinya berjudi lagi. Setelah pulang melihat istrinya hanya diam membisu. Yanto mendapat informasi dari penbantu bahwa istrinya berjudi lagi. Dan ternyata seluruh uang tunai dan perhiasan amblas di meja judi. Akhirnya hilanglah kesabaran Yanto, Hingga kejadiaan ini tak dapat dimaafkan lagi. Maka Yanto menceraikan istrinya.
Namun, kini Yanto kesepian menyandang duda, tiap malam hanya nonton TV sambil merokok. Pada suatu malam, duda baru ini, merasa jenuh harus sendirian dirumah saja, maka ia memilih jalan-jalan ke luar rumah menikmati suasana malam yang dingin. Yanto berjalan-jalan menyusuri perumahan yang sepi. Penghuninya rata-rata telah berminpi. Berjalan-jalan sambil meroko tanpa suatu tujuan, secara tidak sengaja Yanto melewati sebuah kuburan. Setelah beberapa langkah Yanto pun
melintas sebuah rumah kosong, tampak dari luar rumah tersebut memang sangat mewah, namun di dalamnya tanpa lampu penerangan. Tiba-tiba bulu kuduknya merinding, Yanto sempat berhenti memperhatikan rumah itu dan bertanya pada diri sendiri, "rumah siapa sih...rumah semewah ini kenapa tidak ada penghuninya?" Kemudian Yanto hendak melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba ada suara sempat membuat Yanto sangat terkejut, yaitu suara perempuan memanggilnya, suara yang lembut namun seperti bergema. Yanto merasa mengenal suara itu, sepertinya rekan kerjanya. Setelah menoleh kearah suara tersebut dan melihat seorang wanita yang cantik memanggil sambil melambaikan tangan dan mengajak mesuk ke rumahnya.
Yanto merasa aneh dan berkata dalam pikiran, "aneh, baru saja aku melihat rumah ini gelap gulita, tak ada penghuninya, kenapa tiba-tiba jadi terang benderang dan semaking jelas kemewahan".
Tanpa pikir panjang lebar lagi, karena melihat wanita tersebut sangat cantik, Yanto langsung menerima ajakannya, apalagi telah hampir tiga bulan tidak menyentuh wanita, siapa tahu dapat jatah gratis. Maka Yonto mengekor ke belakangnya hingga masuk ke kamar tidurnya yang tampak rapi.
Dengan gerakan lembut sang bidadari menarik Yanto ke ranjang. Dan dengan liar dia mencium seluruh tubuhnya, mulai dari bibir atas, kemudian bibir bawah, belakang telinga, leher, dada, betis, kaki hingga kemaluan, Yanto tercium aroma bunga melati sangat menyengat dihidung, namun, dia nggak perdulikan, yang penting dapat menikmati tubuh wanita yang seksi ini sepuas-puasnya.
Sementara sedang asyik-asyiknya bercinta menikmati puncak berhubungan seks. Tiba-tiba terdengar suara ayam berkokok, membuat Yanto terkejut hingga sadar, dan membuka matanya, dan.....ya Tuhan.... ternyata dia sedang berada ditengah-tengah kuburan, wanita yang bercinta dengannya berubah menjadi gedebog pisang, langsung saja Yanto menyambar pakaian yang berserakan bergesa-gesa meniggalkan tempat tersebut. Sejak kejadian itu Yanto menjadi terauma jika bertemu wanita cantik di malam hari.
-- cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Gadis itu ternyata.....
Waktu itu pada bulan Januari 2003, malam Jum’at, kira-kira pukul 9 malam. Seperti biasa aku masih nonton TV. Bosan nonton akhirnya aku main gitar di depan kamar sampai larut malam. Sekitar jam setengah satu malam, karena ngantuk makanya aku putusin untuk malam ini tidak begadang seperti hari-hari lainnya.
Sebelum tidur aku nyalakan radio di kamar dengan sedikit agak keras suaranya. Entah sudah berapa lama aku kagak bisa tidur, tapi akhirnya bisa juga. Namun alangkah kagetnya aku, bersamaan dengan itu selera tidurku hilang gara-gara suara yang sangat tidak dikenal mengganggu telingaku. Kubuka mataku, tapi tetap gelap, oh aku teringat lampu kamarku emang dimaitin sebelum tidur, tapi lampu luar kamar emang nyala.
Sekian saat aku terdiam dan menelaah suara itu, akhirnya aku baru ingat, ternyata radio sudah habis siaran dan menghasilkan suara aneh, seperti bisikan yang keras.
Terasa lega fikiranku, namun aku sangat merasakan haus di tenggorokanku. Akhirnya aku meraba kesana kemari untuk mencari teko air dan gelas. Tapi susah aku mendapatkannya, yang ku temukan hanya sebotol air di bekas botol minuman aqua. Dengan tenang aku meminumnya langsung dari botol, tanpa menggunakan gelas lagi. dua tiga sampai sekian teguk sungguh terasa nikmat.
Sambil meneguk air secara tidak sadar pandanganku mengarah ke luar kamar, tepat di depan kaca kamar. Namun alangkah kagetnya aku melihat sesosok tubuh sedang berdiri tegak dan memandang ke arah dalam kamar. sekujur tubuhku mulai merasakan dingin sekali, walau ku tutup dengan selimut yang lumayan tebal. Kubaca semua ayat-ayat dan do'a-do'a namun tetap perasaanku tidak karuan dan yang pasti badanku terasa dingin sekali. Dalam situasi seperti itu, siaran radio nyala lagi, dan menurut penyiarnya bahwa saat ini sudah jam 1/2 tiga pagi. Makin bingung persaanku, kupaksa mataku untuk tidur tapi tetap tidak bisa. Akhirnya sampai menjelang subuh aku tetap tidak bisa tidur. Saat adzan subuh berkumandang, kuberanikan diri untuk mengabil air wudlu keluar kamar.
Siangnya aku konfirmasi ke teman sekitar, dan menanyakan apakah pada saat jam 2 sampai 1/2 tiga pagi tadi ada dikamar atau dimana. Ternyata jawabannya semua sama, yaitu sedang asyik tidur. Dari penglihatanku terlihat rambut panjang dan di geraikan, otomatis aku mengambil kesimpulan bahwa dia yang muncul didepan kamarku adalah seorang gadis.
Setelah mencari informasi, katanya jangan aneh, sebab daerah ini sudah sering dengan kejadian seperti yang aku alami. Memang ada gadis usia 21 tahunan, dan dia bunuh diri terjun dari rumah tiga tingkat. Akhirnya dia meninggal. Saat ini memang saya adalah orang yang kesekian kalinya yang merasakan kehadiran gadis yang mati bunuh diri ini.
-- cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Sebelum tidur aku nyalakan radio di kamar dengan sedikit agak keras suaranya. Entah sudah berapa lama aku kagak bisa tidur, tapi akhirnya bisa juga. Namun alangkah kagetnya aku, bersamaan dengan itu selera tidurku hilang gara-gara suara yang sangat tidak dikenal mengganggu telingaku. Kubuka mataku, tapi tetap gelap, oh aku teringat lampu kamarku emang dimaitin sebelum tidur, tapi lampu luar kamar emang nyala.
Sekian saat aku terdiam dan menelaah suara itu, akhirnya aku baru ingat, ternyata radio sudah habis siaran dan menghasilkan suara aneh, seperti bisikan yang keras.
Terasa lega fikiranku, namun aku sangat merasakan haus di tenggorokanku. Akhirnya aku meraba kesana kemari untuk mencari teko air dan gelas. Tapi susah aku mendapatkannya, yang ku temukan hanya sebotol air di bekas botol minuman aqua. Dengan tenang aku meminumnya langsung dari botol, tanpa menggunakan gelas lagi. dua tiga sampai sekian teguk sungguh terasa nikmat.
Sambil meneguk air secara tidak sadar pandanganku mengarah ke luar kamar, tepat di depan kaca kamar. Namun alangkah kagetnya aku melihat sesosok tubuh sedang berdiri tegak dan memandang ke arah dalam kamar. sekujur tubuhku mulai merasakan dingin sekali, walau ku tutup dengan selimut yang lumayan tebal. Kubaca semua ayat-ayat dan do'a-do'a namun tetap perasaanku tidak karuan dan yang pasti badanku terasa dingin sekali. Dalam situasi seperti itu, siaran radio nyala lagi, dan menurut penyiarnya bahwa saat ini sudah jam 1/2 tiga pagi. Makin bingung persaanku, kupaksa mataku untuk tidur tapi tetap tidak bisa. Akhirnya sampai menjelang subuh aku tetap tidak bisa tidur. Saat adzan subuh berkumandang, kuberanikan diri untuk mengabil air wudlu keluar kamar.
Siangnya aku konfirmasi ke teman sekitar, dan menanyakan apakah pada saat jam 2 sampai 1/2 tiga pagi tadi ada dikamar atau dimana. Ternyata jawabannya semua sama, yaitu sedang asyik tidur. Dari penglihatanku terlihat rambut panjang dan di geraikan, otomatis aku mengambil kesimpulan bahwa dia yang muncul didepan kamarku adalah seorang gadis.
Setelah mencari informasi, katanya jangan aneh, sebab daerah ini sudah sering dengan kejadian seperti yang aku alami. Memang ada gadis usia 21 tahunan, dan dia bunuh diri terjun dari rumah tiga tingkat. Akhirnya dia meninggal. Saat ini memang saya adalah orang yang kesekian kalinya yang merasakan kehadiran gadis yang mati bunuh diri ini.
-- cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Kuntilanak
Rumah berpagar kelabu itu baru saja ditinggalkan pemiliknya beberapa minggu yang lalu. Dan karena suatu alasan, rumah kosong itu sudah menimbulkan kesan angker.
Bayangkan. Rumah satu lantai itu halamannya dinaungi oleh sebuah pohon mangga yang besar dan berdaun lebat. Lalu pagarnya dihinggapi tanaman merambat, dan dindingnya dirayapi oleh lumut hijau. Kalau siang hari sih kesannya asri dan teduh, apalagi melihat bagian-bagian rumah itu (selain yang baru saja kusebutkan, tentunya) yang jauh dari kesan tidak terawat.
Tapi kalau malam hari, brr. Gelap. Sangat gelap. Bahkan untuk lewat di depannya saja membuatku merinding. Bikin aku jadi kepikiran: jangan-jangan ke’angker’an seperti ini yang membuat penghuninya pindah? …Ah, konyol! Atau, mungkinkah…?
Dan seperti halnya malam ini, ketika (lagi-lagi) aku harus melewati jalan di depan rumah tersebut. Kalau boleh memilih sih, aku ogah lewat sini. Mendingan lewat jalan lain.
Masalahnya, ’jalan lain’ itu tidak ada. Rumahku kebetulan berada di ruas jalan buntu yang hanya dapat diakses dari satu ujung saja. Dan rumah angker itu, sialnya, berada di ruas jalan yang sama.
Aahh! Sial! Kenapa juga di tengah malem begini aku mesti ke rumah Didi buat ngembaliin buku tugas yang aku pinjem minggu lalu?! (Oke, aku memang salah karena udah minjem sesuatu tapi lupa ngembaliin. Tapi kenapa tu anak ngingetinnya MALAM INI?!!)
Tapi, yah, mau bagaimana lagi? Aku pun terpaksa mengayuh sepedaku menuju rumah Didi, teman sekelasku yang tinggal di seberang perumahan. Dan mau tak mau, aku harus melewati rumah angker itu.
***
Mau tahu apa yang terjadi selanjutnya? Tolong, jangan tanya detilnya. Karena yang bisa kuingat hanyalah diriku yang berteriak seperti banci setelah melihat sesosok makhluk yang mengerikan: rambutnya panjang dan berantakan, mengenakan gaun putih panjang, dan ia melompat dari atas pagar rumah angker itu!
Dan saat ini Didi sedang menertawaiku gila-gilaan karena cerita tersebut. Cerita yang kusampaikan dalam keadaan basah kuyup oleh keringat ketakutan.
… dan aku pun balik menyerapahinya.
***
Keesokan paginya, ketika aku berangkat ke sekolah, lagi-lagi aku melewati rumah itu. Brrr, nggak ada lagi yang perlu diceritain. Aku harus cepat-cepat menyingkir sebelum aku ketemu makhluk yang aneh-aneh lagi.
***
Malam ini, Didi rewel lagi. Buku catatan yang kupinjam darinya dua hari lalu, dia minta untuk dikembalikan. Soalnya besok ada ulangan dan materinya ada di buku itu. Karena sudah selesai kusalin dan kupelajari, aku sih ho-oh aja. Tapi masalahnya, ”#$*#&! Kenapa kamu baru minta jam segini!!?”
”Hehe, sorry. Habis, baru inget sih,” jawab Didi enteng.
Dan aku sudah benar-benar berniat membuat keributan dengan sumpah serapah yang tidak pantas, kalau saja aku tidak ingat sekarang sudah jam setengah duabelas malam!
Dengan setengah hati yang penuh dongkolan, akupun kembali mengayuh sepedaku.
Namun belum puas aku mendongkol, tiba-tiba aku melihat sesuatu agak jauh di depan sana: di depan rumah angker itu, seseorang, rambut panjang menutupi muka, gaun putih menyampir tanah, -
IYAAUW…! Kuntilanak itu lagi!!! TIDAAAK!!!
”Heeey, tungguuu…!” seru si Kunti ketika aku mabur di hadapannya. Aku tidak peduli walaupun suara itu terdengar seperti suara seorang gadis yang sangat manis. Hiiy!
Dan aku tidak akan berhenti mengayuh sepedaku kencang-kencang…
… kalau saja ban sepedaku tidak melindas batu besar di tengah jalan- [DHAKK!] …
… dan membuatku terpelanting jatuh ke jalan beraspal…
[GUBRAKK!]
Oww…!
Usai meratapi luka berdarah di dengkulku, aku menatap ke arah jalan yang tadi kulalui-
Dan makhluk menyeramkan itu mulai mendekatiku dengan cepat! Tiba-tiba rasa sakit di dengkulku menghilang, berganti dengan rasa panik yang dibarengi dengan keringat dingin di sekujur tubuhku.
Komat-kamit aku melancarkan berbagai doa. Lalu kututup mataku, berharap ini semua hanya mimpi dan ketika nanti aku membuka mata, aku akan terbangun di atas kasur empukku yang nyaman.
Tidak! Semua itu sia-sia! Aku membuka mataku, dan Kuntilanak itu sudah berada persis di hadapanku! Bahkan tangannya yang dingin sudah menggenggam pundakku!! HYAAAAAAAaaaaaa…………!
…ehh???
Tapi….
Tunggu dulu..!
Sejak kapan Kuntilanak BERKACAMATA?!
”Dhani…! Kamu nggak pa-pa?!”
”CHERYL?!!” seruku dengan raut wajah orang bego.
***
Hhhh….
Dan hadirin sekalian, mari kuperkenalkan: Sang ”Kuntilanak”, Cheryl. Seorang gadis biasa (bukan hantu, setan, atau semacamnya), juga teman sekelasku, yang tempat tinggalnya cukup jauh tapi entah kenapa bisa berada di sini. Ia adalah anak cewek anggota klub teater yang perilaku dan pikirannya agak eksentrik. Mau tahu alasannya?
”Kamu tinggal di rumah kosong ini, menyamar jadi hantu, cuman buat ngedalemin peran?!” seruku memastikan.
” ’cuman’ katamu…?” sahut Cheryl dengan raut manyun. ”Ini namanya PENGHAYATAN PERAN. Esensi terpenting dari sebuah penampilan teater!”
”Heh, dan menakut-nakuti orang juga bagian dari ’penghayatan’ itu?” cibirku.
”Kalau orang-orang takut pada penampilanku yang seperti ini, berarti aku sukses memerankan karakterku,” jawabnya mantap. Kata-katanya mungkin terdengar aneh dan tidak masuk akal, tapi percaya atau tidak, tatapan matanya menunjukkan kalau ia sangat serius. Sekarang paham kan, mengapa aku menyebut Cheryl itu ’eksentrik’?
”Jadi, selama dua malem ini kamu ’nyepi’ di sini buat persiapan pementasan?” ujarku sambil memandangi interior rumah kosong tempatku dan Cheryl sekarang berada. Benar-benar nyaris gelap gulita dan hanya diterangi oleh beberapa batang lilin. Sementara itu, Cheryl mengobati luka lecet yang ada di lutut dan pergelangan tanganku dengan obat-obatan yang dibawanya. Katanya sih, buat jaga-jaga kalo ada kecelakaan pas latihan adegan Kuntilanak lompat pagar (inget gak, sama kejadian kemarin malam waktu aku ngeliat Kunti yang lompat dari pagar?)
”Begitulah. Emangnya Yayangku nggak ngasih tau?” sahut Cheryl.
”Si Didi? Ngasi tau apa?” aku balik bertanya.
BTW, Didi dan Cheryl itu sebenernya pacaran. Makanya Cheryl selalu memanggil sohibku itu dengan sebutan ’Yayang’. Mesra sekali. Tapi apakah aku cemburu? Sayangnya tidak. Cewek nyentrik sejenis Cheryl jauh dari tipe cewek idamanku.
”Aku sempat ngasi tau Yayang kalo aku lagi latihan peran di rumah kosong milik sepupuku yang ada di deket rumahmu. Maksudnya biar dia gak bingung kalo nyariin aku gitu,” sahut Cheryl kemudian.
”Bahkan kemarin, waktu aku ngeliat kamu ngibrit gara-gara aku, aku juga langsung telpon dia biar ngasi tau kamu. Emangnya dia gak ngomong apa-apa?”
Tiba-tiba aku teringat waktu kemarin di rumah Didi. Waktu itu, tu anak ketawa kepingkal-pingkal sampe gelesotan di lantai pas denger ceritaku. Aku kira itu gara-gara dia gak percaya. Rupanya, dia tahu kalo ceritaku itu bener dan yang dia ketawain tu reaksiku yang ketakutan setengah mati. Aku bener-bener dikerjain….
***
Seperempat jam kemudian, aku pun pamit pulang. Iya, pulang. Ke rumah. Bodo amat sama buku catatan Didi yang belum kukembaliin. Biarin aja besok dia ulangan nggak belajar. Salahnya ngerjain aku. Wee!
”Omong-omong kamu nggak pa-pa sendirian di tempat begini?” tanyaku sebelum aku mulai mengayuh sepedaku yang, untungnya, masih baik-baik saja.
”Tenang aja. Suplai makanan cukup, sleeping bag juga udah ada,” sahut Cheryl santai.
… bukan itu maksudku! Ah, sudahlah, dasar cewek aneh. ”Kalo gitu aku tinggal dulu ya. Entar kalo ada apa-apa, kamu tahu nomor telpon rumahku kan?”
”Beres!”
”Ya udah. Bye!”
”Bye!”
***
Dan begitulah. Semuanya berjalan baik just fine. Pagi tadi si Didi memuntahkan sumpah serapah abis-abisan gara-gara aku nggak ngembaliin catatannya, sementara aku sendiri cuman cengar-cengir sambil bilang, ”Rasain! Makanya jangan suka ngerjain temen!” Hehehe.
Dan siang ini, rumah itu pun sudah tidak terasa seangker sebelumnya. Pagarnya yang dililiti tanaman merambat, tamannya yang teduh dinaungi pohon mangga yang subur, lalu tembok yang sebagian kecil sisinya ditumbuhi lumut hijau yang nampak segar. Benar-benar rindang dan asri. Mungkin aku cuma paranoid waktu berpikir rumah itu bener-bener angker.
Sambil mengayuh sepedaku melewati rumah kosong itu, sesaat aku melongok ke dalam jendelanya. Samar-samar kulihat bayang-bayang seorang wanita berambut panjang. Pasti itu Cheryl yang lagi latihan buat pementasan klub teaternya. Entar mampir ah!
***
Di saat yang sama, ponsel Cheryl berdering. Pada layarnya terpampang tulisan: Yayang_HP.
”Ya, hallo?”
”Hey, Say. Lagi ngapain?”
”Lagi latihan. Ada apa sih?! Ngerusak penghayatan aja!”
”Ehehe, sorry. Aku mo minta tolong diajarin soal trigonometri yang kemaren. Abis susah banget!”
”Ya udah, ke sini aja.”
”Sekarang nih?! Thanks! Kamu latihan di mana? Di rumah kosong punya sepupumu itu?”
”Nggak. Sekarang aku lagi latihan di gedung aula sekolah….”
-- Cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Bayangkan. Rumah satu lantai itu halamannya dinaungi oleh sebuah pohon mangga yang besar dan berdaun lebat. Lalu pagarnya dihinggapi tanaman merambat, dan dindingnya dirayapi oleh lumut hijau. Kalau siang hari sih kesannya asri dan teduh, apalagi melihat bagian-bagian rumah itu (selain yang baru saja kusebutkan, tentunya) yang jauh dari kesan tidak terawat.
Tapi kalau malam hari, brr. Gelap. Sangat gelap. Bahkan untuk lewat di depannya saja membuatku merinding. Bikin aku jadi kepikiran: jangan-jangan ke’angker’an seperti ini yang membuat penghuninya pindah? …Ah, konyol! Atau, mungkinkah…?
Dan seperti halnya malam ini, ketika (lagi-lagi) aku harus melewati jalan di depan rumah tersebut. Kalau boleh memilih sih, aku ogah lewat sini. Mendingan lewat jalan lain.
Masalahnya, ’jalan lain’ itu tidak ada. Rumahku kebetulan berada di ruas jalan buntu yang hanya dapat diakses dari satu ujung saja. Dan rumah angker itu, sialnya, berada di ruas jalan yang sama.
Aahh! Sial! Kenapa juga di tengah malem begini aku mesti ke rumah Didi buat ngembaliin buku tugas yang aku pinjem minggu lalu?! (Oke, aku memang salah karena udah minjem sesuatu tapi lupa ngembaliin. Tapi kenapa tu anak ngingetinnya MALAM INI?!!)
Tapi, yah, mau bagaimana lagi? Aku pun terpaksa mengayuh sepedaku menuju rumah Didi, teman sekelasku yang tinggal di seberang perumahan. Dan mau tak mau, aku harus melewati rumah angker itu.
***
Mau tahu apa yang terjadi selanjutnya? Tolong, jangan tanya detilnya. Karena yang bisa kuingat hanyalah diriku yang berteriak seperti banci setelah melihat sesosok makhluk yang mengerikan: rambutnya panjang dan berantakan, mengenakan gaun putih panjang, dan ia melompat dari atas pagar rumah angker itu!
Dan saat ini Didi sedang menertawaiku gila-gilaan karena cerita tersebut. Cerita yang kusampaikan dalam keadaan basah kuyup oleh keringat ketakutan.
… dan aku pun balik menyerapahinya.
***
Keesokan paginya, ketika aku berangkat ke sekolah, lagi-lagi aku melewati rumah itu. Brrr, nggak ada lagi yang perlu diceritain. Aku harus cepat-cepat menyingkir sebelum aku ketemu makhluk yang aneh-aneh lagi.
***
Malam ini, Didi rewel lagi. Buku catatan yang kupinjam darinya dua hari lalu, dia minta untuk dikembalikan. Soalnya besok ada ulangan dan materinya ada di buku itu. Karena sudah selesai kusalin dan kupelajari, aku sih ho-oh aja. Tapi masalahnya, ”#$*#&! Kenapa kamu baru minta jam segini!!?”
”Hehe, sorry. Habis, baru inget sih,” jawab Didi enteng.
Dan aku sudah benar-benar berniat membuat keributan dengan sumpah serapah yang tidak pantas, kalau saja aku tidak ingat sekarang sudah jam setengah duabelas malam!
Dengan setengah hati yang penuh dongkolan, akupun kembali mengayuh sepedaku.
Namun belum puas aku mendongkol, tiba-tiba aku melihat sesuatu agak jauh di depan sana: di depan rumah angker itu, seseorang, rambut panjang menutupi muka, gaun putih menyampir tanah, -
IYAAUW…! Kuntilanak itu lagi!!! TIDAAAK!!!
”Heeey, tungguuu…!” seru si Kunti ketika aku mabur di hadapannya. Aku tidak peduli walaupun suara itu terdengar seperti suara seorang gadis yang sangat manis. Hiiy!
Dan aku tidak akan berhenti mengayuh sepedaku kencang-kencang…
… kalau saja ban sepedaku tidak melindas batu besar di tengah jalan- [DHAKK!] …
… dan membuatku terpelanting jatuh ke jalan beraspal…
[GUBRAKK!]
Oww…!
Usai meratapi luka berdarah di dengkulku, aku menatap ke arah jalan yang tadi kulalui-
Dan makhluk menyeramkan itu mulai mendekatiku dengan cepat! Tiba-tiba rasa sakit di dengkulku menghilang, berganti dengan rasa panik yang dibarengi dengan keringat dingin di sekujur tubuhku.
Komat-kamit aku melancarkan berbagai doa. Lalu kututup mataku, berharap ini semua hanya mimpi dan ketika nanti aku membuka mata, aku akan terbangun di atas kasur empukku yang nyaman.
Tidak! Semua itu sia-sia! Aku membuka mataku, dan Kuntilanak itu sudah berada persis di hadapanku! Bahkan tangannya yang dingin sudah menggenggam pundakku!! HYAAAAAAAaaaaaa…………!
…ehh???
Tapi….
Tunggu dulu..!
Sejak kapan Kuntilanak BERKACAMATA?!
”Dhani…! Kamu nggak pa-pa?!”
”CHERYL?!!” seruku dengan raut wajah orang bego.
***
Hhhh….
Dan hadirin sekalian, mari kuperkenalkan: Sang ”Kuntilanak”, Cheryl. Seorang gadis biasa (bukan hantu, setan, atau semacamnya), juga teman sekelasku, yang tempat tinggalnya cukup jauh tapi entah kenapa bisa berada di sini. Ia adalah anak cewek anggota klub teater yang perilaku dan pikirannya agak eksentrik. Mau tahu alasannya?
”Kamu tinggal di rumah kosong ini, menyamar jadi hantu, cuman buat ngedalemin peran?!” seruku memastikan.
” ’cuman’ katamu…?” sahut Cheryl dengan raut manyun. ”Ini namanya PENGHAYATAN PERAN. Esensi terpenting dari sebuah penampilan teater!”
”Heh, dan menakut-nakuti orang juga bagian dari ’penghayatan’ itu?” cibirku.
”Kalau orang-orang takut pada penampilanku yang seperti ini, berarti aku sukses memerankan karakterku,” jawabnya mantap. Kata-katanya mungkin terdengar aneh dan tidak masuk akal, tapi percaya atau tidak, tatapan matanya menunjukkan kalau ia sangat serius. Sekarang paham kan, mengapa aku menyebut Cheryl itu ’eksentrik’?
”Jadi, selama dua malem ini kamu ’nyepi’ di sini buat persiapan pementasan?” ujarku sambil memandangi interior rumah kosong tempatku dan Cheryl sekarang berada. Benar-benar nyaris gelap gulita dan hanya diterangi oleh beberapa batang lilin. Sementara itu, Cheryl mengobati luka lecet yang ada di lutut dan pergelangan tanganku dengan obat-obatan yang dibawanya. Katanya sih, buat jaga-jaga kalo ada kecelakaan pas latihan adegan Kuntilanak lompat pagar (inget gak, sama kejadian kemarin malam waktu aku ngeliat Kunti yang lompat dari pagar?)
”Begitulah. Emangnya Yayangku nggak ngasih tau?” sahut Cheryl.
”Si Didi? Ngasi tau apa?” aku balik bertanya.
BTW, Didi dan Cheryl itu sebenernya pacaran. Makanya Cheryl selalu memanggil sohibku itu dengan sebutan ’Yayang’. Mesra sekali. Tapi apakah aku cemburu? Sayangnya tidak. Cewek nyentrik sejenis Cheryl jauh dari tipe cewek idamanku.
”Aku sempat ngasi tau Yayang kalo aku lagi latihan peran di rumah kosong milik sepupuku yang ada di deket rumahmu. Maksudnya biar dia gak bingung kalo nyariin aku gitu,” sahut Cheryl kemudian.
”Bahkan kemarin, waktu aku ngeliat kamu ngibrit gara-gara aku, aku juga langsung telpon dia biar ngasi tau kamu. Emangnya dia gak ngomong apa-apa?”
Tiba-tiba aku teringat waktu kemarin di rumah Didi. Waktu itu, tu anak ketawa kepingkal-pingkal sampe gelesotan di lantai pas denger ceritaku. Aku kira itu gara-gara dia gak percaya. Rupanya, dia tahu kalo ceritaku itu bener dan yang dia ketawain tu reaksiku yang ketakutan setengah mati. Aku bener-bener dikerjain….
***
Seperempat jam kemudian, aku pun pamit pulang. Iya, pulang. Ke rumah. Bodo amat sama buku catatan Didi yang belum kukembaliin. Biarin aja besok dia ulangan nggak belajar. Salahnya ngerjain aku. Wee!
”Omong-omong kamu nggak pa-pa sendirian di tempat begini?” tanyaku sebelum aku mulai mengayuh sepedaku yang, untungnya, masih baik-baik saja.
”Tenang aja. Suplai makanan cukup, sleeping bag juga udah ada,” sahut Cheryl santai.
… bukan itu maksudku! Ah, sudahlah, dasar cewek aneh. ”Kalo gitu aku tinggal dulu ya. Entar kalo ada apa-apa, kamu tahu nomor telpon rumahku kan?”
”Beres!”
”Ya udah. Bye!”
”Bye!”
***
Dan begitulah. Semuanya berjalan baik just fine. Pagi tadi si Didi memuntahkan sumpah serapah abis-abisan gara-gara aku nggak ngembaliin catatannya, sementara aku sendiri cuman cengar-cengir sambil bilang, ”Rasain! Makanya jangan suka ngerjain temen!” Hehehe.
Dan siang ini, rumah itu pun sudah tidak terasa seangker sebelumnya. Pagarnya yang dililiti tanaman merambat, tamannya yang teduh dinaungi pohon mangga yang subur, lalu tembok yang sebagian kecil sisinya ditumbuhi lumut hijau yang nampak segar. Benar-benar rindang dan asri. Mungkin aku cuma paranoid waktu berpikir rumah itu bener-bener angker.
Sambil mengayuh sepedaku melewati rumah kosong itu, sesaat aku melongok ke dalam jendelanya. Samar-samar kulihat bayang-bayang seorang wanita berambut panjang. Pasti itu Cheryl yang lagi latihan buat pementasan klub teaternya. Entar mampir ah!
***
Di saat yang sama, ponsel Cheryl berdering. Pada layarnya terpampang tulisan: Yayang_HP.
”Ya, hallo?”
”Hey, Say. Lagi ngapain?”
”Lagi latihan. Ada apa sih?! Ngerusak penghayatan aja!”
”Ehehe, sorry. Aku mo minta tolong diajarin soal trigonometri yang kemaren. Abis susah banget!”
”Ya udah, ke sini aja.”
”Sekarang nih?! Thanks! Kamu latihan di mana? Di rumah kosong punya sepupumu itu?”
”Nggak. Sekarang aku lagi latihan di gedung aula sekolah….”
-- Cerita hantu hanya di www.istanamisteri.blogspot.com --
Langganan:
Postingan (Atom)